Negara-negara anggota WHO – termasuk Indonesia – telah menyepakati bahwa setiap tanggal 25 April diperingati sebagai Hari Malaria Sedunia dan saya bahagia karena kegiatan ini dilaksanakan bersamaan dengan Rakerkesda Provinsi Maluku Utara
Tema Global Hari Malaria Sedunia tahun ini adalah: Ends Malaria for Good dengan tema nasional Bebas Malaria Prestasi Bangsa dan tema jambore PLA adalah“Memperkuat Kemitraan menuju Maluku Utara Bebas Malaria”
Dalam RPJMN tahun 2015-2019, Eliminasi Malaria merupakan salah satu sasaran utama, dan juga sebagai Indikator Kinerja Program (IKP) dari pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan dengan target jumlah kabupaten /kota yang mencapai eliminasi malaria. Sampai tahun 2018 sejumlah 285 kabupaten/kota telah mencapai eliminasi.
Saya sampaikan bahwa ini adalah untuk ke dua kalinya saya menghadiri acara Jambore Fasilitator PLA, karena acara ini sangat bermakna, dengan menghadirkan para Kader Malaria Desa dari berbagai penjuru Maluku Utara.
Peran Kader Malaria Desa sangat penting dalam memperluas jangkauan Pengendalian Malaria, utamanya dalam deteksi dini dan pencegahan Malaria. Pada kesempatan yang baik ini saya menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada segenap Kader Malaria Desa dan Kader Kesehatan di seluruh Tanah Air yang telah turut menyukseskan Pembangunan Kesehatan.
Kita patut bersyukur bahwa upaya pengendalian Malaria di Indonesia secara nasional telah menunjukkan hasil yang menggembirakan. Sampai akhir tahun 2017, angka kasus malaria per tahun atau Annual Parasite Insidence (API) nasional sudah mencapai kurang dari satu per 1000 penduduk dan jumlah kabupaten/kota yang sudah bebas malaria tahun 2018 sebanyak 285 berarti sekitar 74% penduduk Indonesia, tinggal di daerah bebas penularan Malaria.
Sekitar 80?ri jumlah kasus Malaria di Indonesia pada tahun 2017 masih berasal dari 4 provinsi wilayah timur, yaitu Papua, Papua Barat, NTT dan Maluku Angka kasus pertahun (API) pada akhir tahun 2017 : 0,99 per 1000 penduduk, menurun bila dibandingkan dengan API pada tahun 2012 (5,08) per 1000 penduduk.
Apresiasi saya sampaikan pula kepada para Bupati/Walikota se- Provinsi Maluku Utara beserta jajarannya yang telah berhasil menurunkan angka kesakitan malaria dari API 9,04 per 1000 penduduk tahun 2010 menjadi API 0,44 tahun 2018. Dari 10 kabupaten/kota di Provinsi Maluku Utara, 8 kabupaten/kota telah mencapai API <1> yang API nya <1>
Saya berharap 4 tahun dari sekarang yaitu pada tahun 2023 seluruh kabupaten/kota di provinsi Maluku Utara telah mencapai eliminasi. Masalah Malaria adalah masalah kompleks, karena terkait dengan perubahan lingkungan, kondisi iklim, mobilitas penduduk dan perilaku masyarakat. Meskipun demikian, jika pencapaian Eliminasi Malaria dilaksanakan : (1) secara terpadu, (2) melibatkan semua komponen masyarakat, (3) dilakukan secara terus menerus, dan (4) diarahkan pada sasaran yang tepat, pastilah akan memberikan hasil yang maksimal. Saya berharap agar upaya-upaya perbaikan lingkungan dan perubahan perilaku kearah yang lebih sehat perlu dilakukan secara sistimatis dan terencana oleh semua pemangku kepentingan terkait seperti yang selama ini sudah dilaksanakan oleh Pemda Maluku Utara melalui Participatry Learning and Action atau PLA dan Malaria Center.”
Repost Kementerian Kesehatan sediakan layanan registrasi…
5 Prioritas Bidang Kesehatan dalam…
Tema kesehatan menjadi satu dari tiga tema besar…
Cuci Tangan Pakai Sabun Cegah…
Direktur Kesehatan Keluarga, Kementerian Kesehatan…
KENALI GEJALA AWAL TERINFEKSI…
Pandemi virus corona yang telah dinyatakan WHO…
Rancangan Strategis Kemenkes 2020-2024
Pertemuan Penguatan Program Kesehatan Pusat dan…
Sosialisasi Ke Masyarakat bersama Mitra Kementerian…
Pelantikan DPC Bogor ini merupakan pengabungan…
Pada Tanggal 24 November 2021 dilaksanakannya kegiatan…
Pada Tanggal 18 November Dewan Pengurus…
Pada tanggal 10 November 2021 pelantikan…